Jumat, 20 Maret 2009

TANGGA KE 29


Aku terkesima dengankata-kata lagu, "hidup bukan karena hari, hidup hanya karena arti." Mataku berkaca-kaca saat nyanyian ini menjadi nyanyian lagu pertama dalam acara worshipline (SEBUAH ACARA DO'A di Radio SKFM )malam ini.Dalam hatiku muncul berbagai macam perasaan. Salah satunya adalah tentang beratnya jalan-jalan hidup yang aku lalui. Jalannya memang tidak mudah. Berkelok-kelok. Kadang ada tanjakan yang tinggi yang aku tidak dapat ketahui, kapan puncak dapat aku capai. Kadang begitu menukik curam dan penuh dengan bahaya. Tetapi satu hal yang pastu, di tengah-tengah berbagai gelombang dan prahara hidup itu, aku sudah tudak sendiri lagi. Sejak usiaku 17 Tahun aku menyadari sepenuhnya bahwa aku tidaklah sendiri lagi. Ada "Tangan yang kuat" yang menuntun aku.

Sambil aku menuliskan bagian ini, lagu-lagu mazmur 23 terus mengalun dari speaker di depan meja siarku. Tuhan adalah gembalaku, Takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau. Ia membimbingku ke air yang tenang, ia menyegarkan jiwaku, Ia menuntunku ke jalan yang benar oleh karna nama-Nya sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman.

Tuhan, terimakasih untuk tangga ke 29 yang aku injak sekarang. Di bawah tangga-tangga ini terlihat tangga-tangga yang pernah aku tapaki. Ada banyak hal, tapi kalau engkau masih memberi aku kesempatan untuk hidup, biarkan aku menapaki tangga-tangga itu dengan tangan-Mu. Aku ingin tangan-Mu menggandeng aku terus, sampai maut menjemputku. Aku masih ingin melayani engkau Tuhan. Bimbing aku supaya terang-Mu semakin nyata dalam tapak-tapak kecilku ini.