Sabtu, 06 November 2010

ARTI PENGHARAPAN


1. Arti Pengharapan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterangkan bahwa pengharapan berasal dari kata dasar harap yang berarti mohon, minta, keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan.

2. Pengharapan yang Alkitabiah
Kitab Ibrani 6:19-20 menyaksikan bahwa: “Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai perintis bagi kita, ketika Ia menurut pengertian Melkisedek, menjadi imam Besar sampai selama-lamanya.”

3. Hubungan iman dan pengharapan
Pengharapan tidak berdiri sendiri tapi berkaitan dengan iman, karena iman membuat orang memiliki pengharapan kepada Allah. Iman menempatkan manusia memiliki kepercayaan kepada Allah, sehingga ia dapat menaruh pengharapan kepada Allah. Pengharapan adalah sikap orang percaya yang mengenal Allahnya. Tidak ada pengharapan yang tidak dikaitkan dengan Allah yang menguasai alam semesta ini.
Mengharapkan berbeda dengan menginginkan. Menginginkan adalah sikap dan cara hidup yang berharap seperti yang kita inginkan, seperti yang kita pikirkan, seperti yang kita mau. Sedangkan pengharapan adalah sikap dan cara hidup yang mengandalkan pada apa yang hendak Allah lakukan. Pengharapan berkaitan dengan apa yang akan Allah kehendaki, lakukan untuk seseorang dan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan segala hidup dan kehidupan seseorang.
Pengharapan bertumbuh dalam iman dan diwujudkan dalam cara:
1. Berdoa
2. Membaca Firman Tuhan
3. Beribadah
4. Hidup dalam Pengharapan
Hidup dalam pengharapan adalah hidup yang mendasarkan diri pada anugerah keselamatan Allah di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, karena di dalam diri-Nya ada pengharapan kehidupan.
Hidup dalam pengharapan adalah hidup yang:
a. Mengakui bahwa Allah adalah penguasa hidupdan kehidupan, Allah adalah penguasa dunia ini. Oleh karena itu manusia perlu ikut serta menjaga, memelihara, dan merawat dunia ini.
b. Mengakui bahwa Allah bukanlah pencipta kejahatan dan penderitaan manusia. Allah tidak akan membiarkan kejahatan sebagai sumber penderitaan merajalela di dalam dunia, karena kejahatan bertentangan dengan sifat-Nya
c. Mengimani bahwa Allah menaruh perhatian secara pribadi kepada orang-orang pilihan-Nya. Pengharapan ini memberikan sukacita dalam hidup orang percaya bahwa orang-orang pilihan Allah akan selalu ada dalam pimpinan dan penyertaan Allah. Kalaupun terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan, harus diimani bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kerangka kehendak, rencana, dan pimpinan Allah.

5. Pengharapan sebagai Sikap dan cara hidup Manusia
Sikap dan cara hidup yang berpengharapan dapat dilakukan dengan
1.Selalu berpikir dan bertindak atas dasar bahwa “pasti ada jalan keluar.” Sesulit apapun persoalannya, jalan keluar selalu tersedia. Yang perlu diingat, kesulitan adalah bukan akhir dari segala-galanya. Kesulitan adalah alat Bantu bagi kita untuk menemukan jawaban atau jalan keluar yang terbaik dari setiap masalah yang ada. Kesulitan bukanlah jalan buntu dari masalah tapi kesulitan adalah jalan keluar yang tertunda.
2.Tekun dan berdayajuang tinggi. Ini merupakan syarat untuk bias memiliki pengharapan yang berkemenangan.
3.Sanggup menghadapi segala tantangan kehidupan. Tantangan kehidupan adalah sebuah harapan bahwa di balik sebuah tantangan, selalu ada makna, hasil sesuatu yang didapatkan.
4.Berserah kepada kehendak Tuhan
Filipi 4:13 menyaksikan bahwa “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Tuhan mengharapkan penyerahan diri kepada-Nya. Hidup sebagai orang percaya bukanlah hidup yang hanya untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan, tetapi hidup untuk menyingkirkan segala sesuatu yang tidak perlu sehingga semakin dekat kepada-Nya.

6.Contoh Sikap dan Pengharapan secara Alkitabiah
Ada beberapa contoh di dalam Alkitab tentang tindakan hidup berpengharapan:
a.Matius 25:1-1
Menceritakan tentang lima orang anak dara yang setia menanti dalam pengharapan dengan m
B.Matius 5:3-12
Merupakan sikap pengharapan kristiani bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang berjuang untuk mencapai kebenaran Allah
7. Kesimpulan
Hidup berpengharapan dapat mengandung perngertian
a. Sikap dan tindakan yang percaya akan daytangnya langit baru dan bumi Baru yang didasarkan pada kuasa kebangkitan Yesus (1Kor. 15:14). Langit dan bumi baru adalah suasana hidup di mana segala sesuatu diperbaharui dalam kuasa kebangkitan Kristus (2Petrus 3:12)
b.Sikap dan tindakan hidup yang terus menerus berjuang menuju kesempurnaan Allah
c.Hidup yang terus memandang ke depan kepada rencana Allah, mau memperjuangkan keadilan Allah, kesejahteraan manusia dan memberantas penyakit dan kebodohan serta menyatakan shalom Allah
d.Tidak melarikan diri dari kenyataan hidup sehari-hari
e.Hidup yang mengatasi kesulitan hidup dengan memperjuangkan terwujudnya keadilan dan kebenaran Allah
f.Bukan hidup yang pesimis terhadap perkembangan dunia masa kini. Perkembangan dunia justru menjadi alat picu yang menantang dan mendorong orang percaya mewujudkan pengharapan imannya

8. Rangkuman
Berpengharapan berarti memiliki keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya adalah hal yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Kitab Ibrani 6:19-20 menyaksikan bahwa pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita. Hidup sebagai orang percaya adalah hidup yang bukan hanya untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan tetapi untuk menyingkirkan segala sesuatu yang tidak perlu. Berpengharapan berarti terus memandang ke depan, memperjuangkan keadilan Allah, memberantas segala macam penyakit dan kebodohan. Hidup yang mengusahakan dan menyatakan Shalom Allah

ARTI IMAN





A. STANDAR KOMPETENSI
Nilai-nilai Kristiani: Hidup bersyukur dalam segala situasi serta hidup beriman dan berpengharapan

B. KOMPETENSI DASAR
1.2. Mewujudkan Hidup Beriman dan Berpengharapan

C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengertian Iman
2. Menjelaskan pengertian iman secara Alkitabiah
3. Menjelaskan arti hidup beriman

D. MATERI AJAR
1. Pengertian Iman
Iman dalam bahasa Ibrani adalah “aman” yang dalam Perjanjian Lama berarti ‘berpegang teguh’ pada keyakinan yang dimiliki atau berketetapan hati untuk meyakini sesuatu karena sesuatu itu dapat dipercaya dan diandalkan. Kata iman selalu dikaitkan dengan kepercayaan kepada Allah. Karena itu ‘beriman kepada’ tidak dapat disamakan dengan ‘percaya kepada.’ Dalam bahasa Yunani, disebut dengan ‘pistis,’ dan bahasa Latin menyebut iman dengan kata ‘fides,’ juga ‘faith’ dalam bahasa Inggris.
Iman dimaksudkan untuk menunjukkan adanya hubungan manusia dengan Allah. Hubungan yang didasarkan pada sikap atau tindakan manusia yang percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Allah. Manusia beriman adalah manusia yang mengiyakan, mengamini, menaruh kepercayaan dan harapan, mengandalkan, berpegang teguh, percaya dan mempercayakan diri pada Allah sebagai sumber dan dasar hidup.
Iman dan beriman merupakan tindakan manusia untuk mengenal Allah, sebagaimana Ia mengenal manusia. Allah dikenal sebagaimana Ia hendak dikenal dan yang seharusnya Dia dikenal. Iman dan beriman mengikatkan menusia kepada Allah bahwa Allah mengasihi kita, memelihara kita dan memperhatikan segala kebutuhan hidup kita. Imanlah yang membawa kita pada keselamatan di dalam Allah.

2. Pengertian Iman secara Alkitabiah (Ibrani 11:1)
Secara Alkitabiah, Ibrani 11:1 menjadi pegangan untuk mengartikan kata iman. Dalam Ibrani 11:1 diterangkan bahwa: “ iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”




Ada dua hal yang terkandung dalam pengertian iman ini.
1. Dasar
Merupakan sesuatu yang dapat membuat kita tetap berdiri teguh, sehingga bila dating tantangan atau cobaan, iman bias menjadi dasar yang kuat dalam menghadapinya.
2. Bukti
Merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi dan dialami oleh seseorang. Bukti menempatkan seseorang untuk tetap mempertahankan apa yang teruji benar walaupun tidak kita lihat tetapi dapat dipercaya karena bukti.
Iman seperti inilah yang telah membawa tokoh besar dalam Alkitab kepada keselamatan. Kita dapat belajar dari mereka yang dapat dijadikan teladan iman, antara lain:
1. Abraham yang telah meninggalkan bapak dan saudara-saudaranya menuju negeri yang belum diketahui, ia hanya mematuhi perintah Allah tanpa melawan hingga akhirnya ia menjadi bapak orang percaya, semuanya karena imannya kepada Allah
2. Perempuan Kanaan (Matius 15:21-25)
3. Perwira di Kapernaum (Lukas 7:1-10)
4. Habel yang karena imannya telah mempersembahkan korban terbaik bagi Allah dan korbannya diterima (Ibrani 11:4)
5. Henokh yang terangkat supaya tidak mengalami kematian
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa mereka adalh orang-orang yang dengan segenap hati dan jiwa dan akal budinya percaya kepada Allah. Mereka bukan saja percaya tetapi juga melakukan sesuatu sebagai wujud percayanya. Beriman berarti meyakini firman Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pengertian Hidup Beriman
Iman merupakan sikap percaya dan mempercayakan diri pada Allah bahwa Allah mengasihi kita dan memperhatikan segala kebutuhan hidup kita. Iman juga merupakan dasar dari yang kita harapkan dan bukti dari yang tidak kita lihat. Hidup beriman mengandung beberapa hal antara lain:
a. Penyerahan diri secara total kepada Allah
Ini merupakan penyerahan diri yang melampaui batas pemikiran dan kemampuan
manusia. Dalam hal ini perlu sikap rendah hati dan ketaatan
b. Ketaatan dan kesetiaan kepada Allah adalah sikap untukselalu memegang kebenaran
Allah dalam segala persoalan kehidupan, mendasarkan segala sesuatu pada kebenaran
Allah.
c. Iman disertai dengan perbuatan. Hidup beriman tidak sekedar bicara tentang percaya
saja, tetapi dikaitkan dengan perbuatan (Yakobus 2:17)

4. Rangkuman
Iman merupakan sikap percaya dan mempercayakan diri bahwa Allah mengasihi kita, memelihara dan memperhatikan segala kebutuhan kita. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman harus diwujudkan dengan perbuatan.