Jumat, 24 Juli 2009
SUSAHNYA MENCARI
Petualangan selalu dekat dengan pencarian. Paling tidak hal ini yang tergambar dalam hidup yang saya alami. Petualangan hidup ini selalu berisi pencarian. Dulu saat remaja, pencarian jati diri. Kemudian pencarian sekolah yang tepat dan mendukung, kemudian pencarian kerja dan sekarang sebuah pencarian jodoh (hehehe) dan satu yang baru saja digumuli adalah pencarian akta mengajar. Ini adalah sebuah ide yang muncul setelah beberapa tahun terakhir muncul perasaan bahwa nampaknya dunia pengajaran adalah dunia yang cocok dengan saya. Ini tidak saja sebuah perasaan pribadi tetapi juga komenytar teman-teman dan senior tentang sepak terjang saya di dunia pengajaran. Penasaran dengan itu, saya memiliki kerinduan untuk akhirnya mendalami pendidikan. Untuk masalah mengajar, mugkin semua orang pernah melakukannya. Tidak tergantung sesederhana apa proses pengajarannya. Tetapi untuk menjadi profesiaonal, perlu persiapan. Untuk mengajar, saya sendiri sedikitnya pernah mengajar di beberapa kalangan. Aanak TK? Pernah waktu di Gunung Kidul Lesanak SD dan SMP pernah di Gunung Kidul dan Klaten. Orang dewasa, juga pernah di gereja. Mahasiswa? Pernah dan sedang. Bahkan pernah punya pengalaman mengajari rang gila. Di Cikidang Lembang, saat melayani di Panti Rehabilitasi. Semua pengalaman ini mungkin saja cukup memberikan dasar untuk mengajar. Tetapi nampaknya ini hanyalah pengalaman yang belum disertai ilmu khusus mengajar. Karena itu S2 pendidikan Agama Kristen coba saya tekuni, kendati agak tersendat hingga kini.
Menyusun sillabus, memersiapkan bahan ajar, melakukan pengajaran di kelas tatap muka, memberi tugas dan evaluasi pengajaran, menghitung nilai dan memasukkan nilai ke urusan administrasi mahasiswa sudah saya lakukan. Tapi nampaknya belum pas saja karena belum dapat ilmu khusus. Maka itu, muncul keinginan untukmengambil akta mengajar.
Mulailah saya merasakan bagaiman susahnya "dilempar" ke sana ke mari. Teman saya pernah bercerita kalau salah satu Universitas Negeri ternama d Kupang membuka akta Empat. Daripada ke Jawa lagi, lebih baik kerja sambil ambil akta. Datanglah saya ke kampus itu. Setelah dengan prose tarik ulur dan seringkali dijiwai oleh tindakan agak semena-mena, saya akhirnya diperkenankan mendaftar di untuk memulai akta Mengajar.Mencari akta itu ternyata susah. Apalagi aktanya sekarang adalah tahun terakhir. Mudah-mudahan saya diterima dan mendapat ilmu.
Lebih penting lagi adalah, mencari jodoh pengganti yang tepat dan seimbang dengan kita itu susah. Heheheee
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar