Jumat, 14 November 2008

UDARA KUPANG BEBAS GANGGUAN FREKUENSI RADIO



Sejak menjadi penyiar radio di Kupang, saya hampir setiap hari pasti mendengarkan radio. Ora kethang setengah jam setiap hari. Selain mendengarkan station tempat saya bekerja Suara Kupang, saya juga kadang mendengarkan station lain sekedar untuk menjadi pembanding untuk kecakapan siaran saya. Tetapi suatu sore, saat saya pulang mengajar, saya turn in di radio tempat saya bekerja. Beberapa menit kemudian, sama sekali tidak ada orang yang ber- DJ Talk ria. Sebagai penyiar, saya bertanya kepada head of Announcer tentang kekosongan itu. Beberapa menit kemudian, hp saya berdering dan itu dari kantor. Saya diberitahu bahwa radio kami di segel balai monitor. Kekagetan saya semakin menjadi karena ternyata direktur utama sedang di Jakarta. Apa alasannya? Beberapa teman melalui sms memberitahu kalau disegel karena kontrol dari Balmon (Balai Monitor) Frekuensi.

Sore itu juga saya ke studio dan saya baru tahu bahwa satu demi satu radio di kota Kupang mulai off dari udara. Termasuk radio Verbum, RRI Pro1 dan Suara Timor yang menurut saya mungkin akan bebas dari segel. Mulai dari saat itu, dalam hidup seolah ada sesuatu yang kurang. Karena selain tidak menyiar, tidak juga bisa mendengarkan radio kesenanganku dan station tempat saya bekerja. Saya baru sadar, menyiar di radio juga ternyata bermanfaat. Salahsatu manfaatnya adalah mengurangi stress karena dengan bercuap-cuap, segala sesuatu diikeluarkan dari batin dan pikiran (tentu harus dikontrol). Semoga kemelut ini segera selesai. Urusan dengan Balmon segera berakhir dan radioku bisa on air lagi. Tuhan, Tolong urusan ini agar segera diselesaikan dengan baik. Berkati Pak Morthon Lay dengan besarnya anugerah-Mu. Amin. [MT]

Tidak ada komentar: